Selasa, 07 Desember 2010

"MAKHLUK itu bernama WAKTU"

“Sesungguhnya Kami telah menciptakan (MAKHLUK yang bernama) manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.” (Q.S. 95:4).

Tapi faktanya apa yang terjadi saat ini adalah..:
Banyak orang yang lupa memosisikan waktu sebagai makhluk, justru sebagian manusia telah memosisikan waktu sebagai TUHAN. Perhatikanlah beberapa kalimat berikut yang secara tidak langsung si pengucapnya sedang menuhankan waktu atau sedang meminta tolong kepada sang waktu.

-       Biarkanlah WAKTU yang menyelesaikannya semua ini... (Seharusnya ALLAH lah yang akan menyelesaikan semua masalah...)

-       Seandainya waktu bisa diulang, pasti saya akan lakukan yang terbaik dalam hidup ini (walaupun waktu bisa diulang, selama ia masih terikat dan tergantung kepada sang waktu maka sikapnya tetaplah sama, sehingga sulit untuk memercayai pernyataan orang yang mengatakan statement seperti itu).

-       Seiring waktu berlalu, maka saya akan lupakan dan maafkan masalah ini. (Kenapa menunggu seiringnya waktu? Maafkanlah sekarang juga, bukankah Allah tidak suka kepada orang yang hobi menunda-nunda amal kebaikan?)

-       Besok saya pasti akan main ke rumahmu. (Katakanlah : insya Allah besok saya pasti akan main ke rumahmu).

-       Lima tahun lagi saya pasti akan menjadi pimpinan di perusahaan ini (Bersabarlah dan bersadarlah, tidak perlu menunggu lima tahun lagi untuk melakukan yang terbaik untuk perusahaan Anda).

-       Seminar tentang “Manajemen Waktu” (Seharusnya bukan waktu yang dimanajemeni, tapi diri kita lah yang perlu dimanajemeni, sehingga akan lebih baik jika ditulis “Seminar Manajemen diri dalam menyikapi sang waktu”)

-       Wah sudah jam satu siang, waktunya untuk makan.... (Makanlah karena Allah sebab hadirnya tanda lapar dariNya, jangan sekedar makan hanya karena sudah jam satu siang).

-       Saya tidak akan pernah melupakan kejadian waktu itu... (Lho, jangan ikatkan diri Anda dengan masa lalu yang tidak enak; ikatkanlah diri Anda hanya kepada ALLAH SWT, pasti hidup Anda akan enak).

-       Saya belum ada uang, maklum tanggal tua... (Keadaan uang / rizki kita harusnya bergantung pada kehendak Allah, Rizki Allah itu tak terduga, maka janganlah kita menduga-duganya dengan proses gajian bulanan).

-       Dan lain sebagainya

Marilah kita posisikan sang waktu dengan lebih baik. Waktu tidak berjalan di depan Anda dan tidak juga berjalan di belakang Anda, tapi ia berjalan seiring seirama dengan Anda. Waktu adalah Sahabat bagi kehidupan Anda, ia bukan pemimpin dan ia bukan pula anak buah Anda. Anda tidak perlu mengatur waktu, sebab sebaik apapun Anda mengatur waktu maka waktu tetaplah seperti itu, digerakkan oleh ALLAH sepenuhnya. Anda hanya perlu bersinergi dengan keteraturan yang telah Allah buatkan untuk Anda. Karena waktu adalah seiring seirama, maka Anda lebih layak jika menjadikan sang waktu sebagai seorang sahabat yang setia menemani Anda. Sahabat yang mengingatkan keimanan dan amal sholeh Anda, sahabat yang mengingatkan saatnya Sholat bagi Anda, sahabat yang mengingatkan saatnya Shoum bagi Anda

Semoga Allah memperjalankan kita di atas Shiroothol MustaqimNya dalam iringan waktu yang diberkahiNya. Terimakasih ya Allah atas nikmat waktu ini. Terimakasih wahai sang waktu yang telah berkenan melayaniku untuk bisa beribadah kepada Allah di Waktu pagi, siang, petang, bahkan malam. Allah-lah yang telah menciptakanmu dan menciptakanku. Mari kita bersahabat karena Allah dan untuk menyembah Allah SWT.
Salam sukses untuk kita yang telah bisa menghargai sang "WAKTU"...!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar